Sutradara : Jose Poernomo
Durasi
: 120 Menit
Pemeran
: Fedi Nuril, Shandy Aulia, Chantika
Zahra, Alya Rohali, Donny Damara.
Studio
: Soraya Intercine Film
Sinopsis
Karang (Fedi Nuril) adalah seorang
pemuda yang sangat mencintai anak – anak. Namun semua itu berubah ketika
kecelakaan kapal laut terjadi dan Karang tidak dapat menyelamatkan anak – anak
yang bersamanya. Karang merasa trauma dan dihantui oleh rasa bersalah hingga
membuatnya menjauh dari kehidupan di sekitarnya dan memilih menjadi seorang
pemabuk.
Kehidupannya berubah ketika Bunda
HK (Alya Rohali). Istri dari Tuan HK (Donny Damara) yang kaya raya dan
dihormati di daerah itu datang untuk memintanya menjadi guru untuk melati
(Chantika Zahra). Melati adalah seorang anak perempuan mereka yang memiliki
keterbasan. Pada awalnya Karang menolak, namun akhirnya ia menerima tawaran
tersebut karena ingin menjadi berarti bagi orang di sekitarnya. Namun karang
baru menyadari kalua melati bukanlah anak yang mengalami keterbatasan,
melainkan seorang anak perempuan yang menderita buta, tuli sekaligus bisu. Namun,
perlahan – lahan Karang dan Melati saling membutuhkan.
Kisah ini merupakan adaptasi dari
novel karangan Tere Liye yang terinspirasi dari kisah nyata yaitu, seorang
wanita yang mengalami bisu, tuli dan buta yang pernah diangkat ke layar lebar
melalui film The Miracle Worker.
Naskah yang ditulis oleh Riheam
juga tidak terlalu buruk, dari segi materi film yang disajikan tersebut memang
layak untuk dipresentasikan sepanjang 2 jam dan bukan yang dipanjang – panjangkan
yang hanya untuk mengejar durasi. Selain itu juga materi ketuhanan di film ini juga lebih kental.
Bila dilihat dari
deretan aktor yang terlibat dalam film ini, Alya Rohali, terlihat sangat mencuri
perhatian sepanjang penampilannya. Pengalaman berakting pada serial televisi
selama ini sangat membantu performanya dalam berakting untuk film layar lebar. Selain
itu juga ada Fedi Nuril yang belum memberikan performa terbaiknya pada film
ini. Begitu juga dengan Shandy Aulia yang sepertinya sulit untuk merubah
intonasi suara dan ekspresinya meskipun
mendapatkan peran yang berbeda pada film – filmnya.
Kemampuan Jose
Poernomo dalam sinematografinya tidak perlu di ragukan lagi. Hampir disepanjang
presentasinya, ia memberi sentuhan – sentuhan layaknya sebuah video klip
seperti yang dilakukannya pada film film terdahulu. Untuk urusan tata musik, di
film kali ini Jose menggaet pasangan musisi sekaligus suami istri, Melly Goeslaw
dan Anto Hoed yang dipercaya dalam menangani tata musiknya, dan hasilnya
terdengar tidak mengecewakan, melalui komposisi nadanya mereka mampu membungkus
tiap scene dengan indah. Hingga emosi yang ingin disampaikan dapat diterima
dengan baik.
Lagu tema di dalam
film ini sebanyak 3 single yang dihasilkan sebagai soundtrack film ini, di
antaranya adalah lagu yang berjudul “Moga Bunda Disayang Allah”, “Za’lan” dan “Tak
Bisa Tanpamu”. Kesemua lagu itu tersebut dinyanyikan oleh Melly Goeslaw dan
berduet dengan Lilo yang berasal dari grup Kla Project dalam lagu “Za’lan”. Kesemua
lagu itu dimuat dalam album Melly Goeslaw yang berjudul Queen Of Soundtrack.
0 komentar